Lomba Cipta Lagu Daerah Nusantara 2023
Beranda kegiatan lomba-cipta-lagu-daerah-nusantara-2023
Kebangkitan nasionalisme musik dari kebhinekaan Indonesia, Berkarya dengan tradisi, bahasa dan karakteristik kebangsaan.
Musik tidak hanya memiliki fungsi hiburan dan fungsi ekonomi saja, musik juga memiliki keterkaitan erat untuk menjaga persatuan nasional dan gerakan kebangsaan. Di Indonesia yang memiliki keragaman budaya yang begitu kaya kebangkitan nasionalisme musik ditandai dengan tumbuhnya semangat berkarya membuat komposisi musik dan lagu yang sesuai dengan tradisi, bahasa dan karakteristik kebangsaan mereka. Dapat dikatakan musik menjadi identitas kolektif yang menjadi sarana ekspresi budaya bangsa.
Lomba Cipta Lagu Daerah Nusantara (LCLDN) 2023 yang tahun ini diselenggarakan yang ke 7 (tujuh) kalinya, yang dengan semangat menjadikan musik berbahasa daerah nusantara sebagai media untuk memperkuat semangat kebangsaan generasi bangsa. Disamping itu terkait dengan ekonomi kreatif diharapkan dapat menjadi lokomotif bagi industri musik Indonesia untuk bersaing dipentas dunia. Setidaknya tidak ketinggalan dengan negara-negara industri musik dunia seperti Korea Selatan, Amerika dan Inggris Raya.
LCLDN tahun ini bekerjasama dan didukung oleh Lembaga Penyiaran Publik RRI, PAPPRI, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, In-Journey, Telkom serta Lion Group. “Dari 184 peserta yang merupakan pencipta lagu dari berbagai penjuru nusantara, panitia pelaksana telah mengumumkan dan merilis 12 nama Grand Finalis berdasarkan seleksi dan penilaian para dewan juri”. Jelas Dwiki Dharmawan Produser & Direktur Musik dari LCLDN 2023 yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jendral PAPPRI tersebut. Ia juga menyampaikan rasa syukurnya dengan adanya kerjasama dengan LPP RRI, yang memiliki kekuatan jaringan RRI yang menjangkau seluruh pelosok nusantara.
Sementara itu Direktur Program dan Produksi LPP RRI Mistam menjelaskan : “Lembaga penyiaran Publik RRI adalah merupakan salah satu media yang sangat berperan penting dalam penyampaian informasi, penyambung aspirasi masyarakat, serta sebagai sabuk pengaman ketahanan budaya bangsa. RRI sangat mendukung penyelenggaraan Lomba Cipta Lagu Daerah Nusantara ini karena memiliki visi dan misi yang sama terutama dalam mengangkat kebhinekaan Indonesia melalui musik”.
“Karya dari 12 Finalis LCLDN ini mewakili kearifan lokal Nusantara, baik kekayaan bahasa daerahnya, maupun kekayaan musiknya”.papar Trie Utami. Sementara Ivan Nestorman salah satu anggota dewan juri menyatakan ““Salut atas dukungan kegigihan panitia dan dukungan para sponsor yang selalu tanpa henti memberikan ruang untuk berkembangnya musik-musik berbahasa daerah nusantara”.
Sapta Nirwandar, inisiator dan Dewan pembina LCLDN menyampaikan bahwa sangat bersyukur setelah terhenti karena pandemic LCLDN dapat terlaksana Kembali tahun ini. “Penyelenggaraan LCLDN dari tahun ke tahun pernah melibatkan nama-nama dewan juri diantaranya alm Remy Sylado, alm. Sys NS dan alm. Ben's Leo. Namun untuk tahun 2023 ini, Dewan Jurinya adalah pemyamyi dan penulis lagu Trie Utami, Dr. Helvy Tiana Rosa (Sastrawati, Produser dan Akademisi), Musisi Viky Sianipar, penulis lagu dan penyanyi Ivan Nestorman, ikon musik keroncong Sundari Sukotjo, dan Ivan Edbert dengan Produser dan Direktur Musik Dwiki Dharmawan”.
“Lomba Cipta Lagu Daerah Nusantara ini, bertujuan untuk melestarikan bahasa bahasa Nusantara melalui Musik dan Lagu. Dengan harapan, generasi muda kembali bangga dan memberikan apresiasinya terhadap Bahasa Daerah. Dan paling penting, mereka tetap mau menggunakannya sebagai bahasa sehari hari,” simpul Dr Helvy Tiana Rosa salah satu dewan juri LCLDN 2023 dalam testimoni nya.
Dari kurasi dewan juri telah diputuskan 12 Nama Pencipta Lagu dengan 12 Bahasa Daerah, yang berhasil masuk sebagai Grand Finalis LCLDN 2023, yaitu;
- Daniel Yohansen Martin, - ‘Arta Ta’ - Batak, Sumatera Utara
- Ellysa Ramayanti - ‘Kalimantan Tengahku’ - Barito Utara, Kalimantan Tengah.
- Eutimirius Lodha – ‘Papa Modhe’ - Ngada, NTT.
- Ferdinand Soputan – ‘Si Tou Timou Tumou Tou’ - Minahasa, Sulawesi Utara.
- Freitsna Sopaheluwakan – ‘Baku Kele’ - Ambon, Maluku.
- I Gde Sudipta Chandanatha – ‘Pakeling’, Bali.
- Ibrahim Larengi – ‘Ngata Sanjobu Vatumbaso’ - Palu, Sulawesi Tengah.
- Irwansyah Noor J. Albari – ‘Jukung Tiung’, Banjar, Kalimantan Selatan.
- Nahwand Sona Alhamd – ‘Belitong Timur Negeri Puake’ - Melayu, Bangka Belitung.
- Rizki Abdullah – ‘Sakentang Sakentung’ - Tegal, Jawa Tengah.
- Sri Rahayu – ‘Kayoh’ - Nanggroe Aceh Darussalam.
- Stephen Irianto Wally – ‘Mahi Mahi Nebei Be M'Bai’ - Sentani, Papua.
“Kedepan kita semua berharap acara yang luar biasa ini, yang menjadi cita-cita luhur seluruh anak bangsa, bahwa kearifan lokal nusantara, kekayaan bahasa dan keragaman musikalitasnya, lebih mendapat perhatian serius dari semua pihak”, tandas Sapta Nirwandar. Sementara Viky Sianipar menyatakan “Sangat takjub dan senang animo pencipta lagu berbagai daerah Indonesia ini sangat antusias terbukti dengan jumlah peserta yang meningkat tajam”. “Bravo Musik indonesi”! ujarnya.
“Pada malam Grand Final ini, akan ditampilkan karya karya terpilih yang akan dinyanyikan penyanyi-penyanyi talenta yang sangat potennsial dari setiap daerah,”, juga aka nada bintang tamu Timu Tiwa Choir, Fryda Lucyana, Lucky Octavian dan Ita Purnamasari. Acara ini akan disiarkan secara Live Streaming melalui RRI.Net. penyelenggaraan Grand Final Lomba Cipta Lagu Daerah Nusantara (LCLDN) 2023 ini akan berlangsung di Auditorium Abdurrachman Saleh RRI Jl. Medan Merdeka Barat No. 4-5 Jakarta Pusat pada hari Kamis 21 Desember 2023 dan disiarkan secara Live Streaming melalui RRI Net.
Setelah melalui tahapan penjurian yang ketat, akhirnya Dewan juri yang Diketuai Trie Utami dengan anggota Dr. Helvy Tiana Rosa (Sastrawati, Produser dan Akademisi), Musisi Viky Sianipar, penulis lagu dan penyanyi Ivan Nestorman, ikon musik keroncong Sundari Sukotjo, dan Ivan Edbert dengan Produser dan Direktur Musik Dwiki Dharmawan yng jug Sekjen PAPPRI, memutuskan para pemenangnya sbb:
- Juara 1 Freitsna Sopaheluwakan ~ ‘Baku Kele’ - Ambon, Maluku (Rp 20 juta)
- Juara 2 Eutimirius Lodha ~ ‘Papa Modhe’ - Ngada, NTT (Rp 15 juta)
- Juara 3 Stephen Irianto Wally — ‘Mahi Mahi Nebei Be M'Bai’ - Sentani, Papua (Rp 10 juta)
- Juara Harapan 1 Daniel Yohansen Martin, - ‘Arta Ta’ - Batak, Sumatera Utara (Rp 6 juta)
- Juara Harapan 2 ) Ferdinand Soputan - ‘Si Tou Timou Tumou Tou’ - Minahasa, Sulawesi Utara. (Rp 5 juta)
- Juara Harapan 3 I Gde Sudipta Chandanatha - ‘Pakeling’, Bali. (Rp 4 juta)
- Juara Favorite Pilihan Penonton Rizki Abdullah — ‘Sakentang Sakentung’ - Tegal, Jawa Tengah.